Edukasi Pancasila dan Kesehatan Melalui Proyek P5, Lapas Cilegon Sambut Hangat Kunjungan SDN Cilegon 01

Edukasi Pancasila dan Kesehatan Melalui Proyek P5, Lapas Cilegon Sambut Hangat Kunjungan SDN Cilegon 01

CILEGON - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menerima kunjungan dari siswa-siswi SDN Cilegon 01 dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya". Kegiatan ini melibatkan siswa kelas 5 dan 6 sebagai peserta, bertujuan untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila dan membangun karakter pelajar yang berjiwa sosial. Rabu (09/10).

Sebanyak 56 siswa dari kelas 5 dan 83 siswa dari kelas 6 terlibat langsung dalam kegiatan ini. Kegiatan ini tak hanya memberi pengalaman belajar di luar kelas, namun juga mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara langsung melalui kegiatan spiritual dan pembelajaran keterampilan di dalam Lapas.

Program ini dirancang untuk memperkenalkan siswa pada kehidupan nyata di masyarakat, sekaligus memupuk karakter berlandaskan Pancasila seperti gotong royong, empati, dan rasa tanggung jawab sosial. Dalam kunjungan ini, para siswa mengikuti pengajian rutin bersama warga binaan dan melihat secara langsung Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), yang bertujuan untuk membekali keterampilan hidup bagi warga binaan.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto menyampaikan. "Mengajarkan Pancasila kepada anak-anak tidak cukup hanya dengan teori di kelas. Mereka perlu melihat dan merasakan langsung bagaimana nilai-nilai itu diterapkan dalam kehidupan nyata. Pengajian bersama dan kegiatan edukatif seperti Program SAE adalah contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, kemanusiaan, dan gotong royong, " ujar Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon. 

Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian para siswa adalah saat mereka mengikuti pengajian bersama warga binaan. Dalam suasana penuh khidmat, para siswa diajak untuk merenungi pentingnya pengembangan spiritual dan bagaimana memperbaiki diri. Mereka juga belajar langsung tentang nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila, seperti kesetaraan dan keadilan sosial, dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Selain itu, para siswa juga diperkenalkan dengan Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), di mana warga binaan mendapat pelatihan keterampilan seperti pertanian, kerajinan tangan, hingga teknologi sederhana. Para siswa terlihat kagum melihat langsung warga binaan yang tekun belajar, menunjukkan bahwa lapas bukan hanya tempat hukuman, tetapi juga wadah untuk memperbaiki diri dan membangun masa depan yang lebih baik.

Kepala SDN Cilegon 01, Suheti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum "Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata. Kegiatan seperti pengajian dan Program SAE ini memberikan mereka wawasan yang sangat penting tentang bagaimana masyarakat saling mendukung dan bagaimana setiap individu berusaha memperbaiki diri. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan tanggung jawab benar-benar terlihat di sini."

Sebagai penutup, kunjungan ini memberikan kesan mendalam bagi para siswa. Selain dapat melihat langsung bagaimana kehidupan di lapas, mereka juga mendapatkan pelajaran penting tentang spiritualitas dan keterampilan hidup yang diharapkan dapat membekas dalam pembentukan karakter mereka.

Sebagai tanda terima kasih dan apresiasi atas kesempatan yang diberikan. Para siswa pulang dengan pengalaman berharga, membawa serta pesan penting tentang nilai-nilai Pancasila yang tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

lapas cilegon proyek p5 lapas cilegon proyek p5
Ayu Amalia

Ayu Amalia

Artikel Sebelumnya

Asah Kemampuan Menembak, Dansat Brimob Polda...

Artikel Berikutnya

Berikan Dukungan Ke Cawalkot Kota Tangerang,...

Berita terkait

Rekomendasi berita

Nagari TV, TVnya Nagari!
Mengenal Lebih Dekat Koperasi
Polsek Kelapa Dua Ajak Tokoh Agama Jaga Kondusifitas Kamtibmas Menjelang Pilkada 2024
Polres Tangerang Selatan Bagikan Makanan Bergizi di Panti Jompo Beth Shalom
Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?

Tags