Ayu Amalia
Jakarta - Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (Dema PTKIN) mempertanyakan keterdesakan atau urgensi dari usulan posisi Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dema PTKIN menilai Polri, di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah bekerja meski masih banyak oknum.
"Terkait polisi di bawah Kemendagri, hal ini perlu adanya kajian yang komprehensif. Mengingat institusi Polri merupakan institusi langsung di bawah Presiden yang bertanggung jawab dalam pengamanan dan pengayoman terhadap masyarakat, apakah nanti masih bisa selaras dengan tujuan dibentuk institusi Polri itu sendiri?, " Koordinator Pusat Dema PTKIN Syahrus Sobirin dalam keterangan tertulis, Senin (2/12/2024).
Dia menegaskan penegak hukum harus bebas intervensi. Dia mewanti-wanti agar proses penegakan hukum tak dipengaruhi kepentingan pribadi.
"Dan dilihat juga dari segi urgensinya karena institusi penegak hukum harus benar-benar clear dari intervensi mana pun. Jangan sampai ada proses penegakan hukum yang sarat akan kepentingan pribadi maka ini perlu pertimbangan yang matang, " sambung Sobirin.
Dia lalu mengapresiasi Jenderal Sigit yang dinilai telah memimpin Polri hingga kinerja Korps Bhayangkara meningkat. Meski Sobirin tak menampik masih adanya oknum sehingga memperberat tugas Jenderal Sigit.
"Kinerja Bapak Kapolri saat ini kami sangat mengapresiasi. Kinerja bapak kapolri dalam berbagai macam penanganan kasus dan peningkatan kinerja Polri. Walaupun masih banyak oknum yang merusak citra baik institusi Polri, maka tugas beliau ini sangat berat, " tutur Sobirin.
Dia lalu mengimbau Polri untuk tetap bersikap netral. Dia juga menilai Polri pun telah memiliki banyak prestasi pengungkapan kasus.
"Bagaimana meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi saat ini juga harus benar benar bersikap netral dalam penanganan berbagai kasus juga menjaga kondusivitas masyarakat, " sebut dia.
"Hari ini banyak kasus yang berhasil diungkap oleh Polri dan saya berharap beliau dapat melanjutkan kinerja institusi dengan baik dan berpegang teguh kepada moto institusi serta menjadi pengayom masyarakat sehingga terciptanya peningkatan kepercayaan dan kondusivitas masyarakat Indonesia, " pungkas dia
Suhendi 
